Kini Tsaqofah Edisi 37 akan Beredar diseluruh toko toko Indonesia yang ada di Riyadh, atas partisipasinya dalam berlangganan kami tak lupa haturkan ribuan terima kasih

Info Dalam Negeri

Jumhur Usul Pengiriman TKI ke TimTeng Dihentikan

BNP2TKI-18 Mart 2010
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengatakan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) informal ke Timur Tengah sementara ini perlu dihentikan.
"Pengiriman TKI, khususnya pembantu rumah tangga (PRT) ke Timteng itu perlu dihentikan, karena lebih bersifat perdagangan orang daripada penempatan tenaga kerja," kata Jumhur di UNS Surakarta, Kamis (18/3).

Ia menyebutkan, hampir seluruh Duta Besar Indonesia yang berada di Timur Tengah, termasuk Saudi Arabia, juga menghendaki pengiriman TKI, khususnya PRT, ke wilayah tersebut untuk sementara dihentikan dulu, sambil dilakukan penataan dan pembenahan.

Kepala BNP2TKI itu juga mengungkapkan, untuk manajemen pengirima TKI sebenarnya sudah puluhan tahun penangananannya kurang tepat, dan ini perlu penataan kembali. "Ya bayangkan saja kalau ada TKI yang akan dikirim ke luar negeri, tapi yang dikirim ke Balai Latihan Kerja hanya namanya saja, semestinya orangnya, tetapi dengan cara ini suratnya juga bisa keluar," paparnya.

Menurut Jumhur, peluang kerja di luar negeri selain PRT sebenarnya cukup banyak, seperti di Amerika Serikat saja setiap tahunnya membutuhkan 150 ribu orang. Ini belum termasuk negara-negara maju lainnya seperti Jepang, Korea Selatan dan lain-lain.

Antara News Jatim-12 Jan 2010
Jatim Tak Kirim PRT ke Luar Negeri

Provinsi Jawa Timur tidak akan mengirimkan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT).

Jika tahun ini Jatim akan mengirimkan sekitar 60 ribu orang TKI ke berbagai negara maka pada 2012-2013, Jatim jangan lagi mengirimkan TKI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, besarnya tenaga kerja pembantu ke luar negeri bukan menjadi prestasi bagi Jatim. Untuk itu, dalam menekan penambahan jumlah tenaga kerja pembantu, pihaknya akan lebih meningkatkan perbaikan keterampilan sejak dini mulai dari pendidikan di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK).

Pemprov Jatim tahun ini akan merealisasikan program pendidikan yang akan dititikberatkan pada perbaikan sekolah kejuruan.

Salah satunya adalah melakukan perbaikan di lima SMK di Bondowoso, Sampang, Pasuruan, Pacitan, dan Jombang.

Lima SMK ini nanti akan mulai membuka kelas internasional, supaya standar pendidikan dan kualitas SDM-nya dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di luar negeri sesuai bidang pendidikan yang ditekuni, paparnya.

Tempo Interraktif-01 Maret 2010
Tenaga Kerja Indonesia Disiksa, Konsulat Tak Membantu

Tenaga kerja Indonesia kembali menjadi korban penyiksaan di Arab Saudi. Ironisnya, pihak Konsulat Indonesia tidak membantu korban.

Rumah Sakit Erfan dan Bagedo di Jeddah menolak permintaan Kepolisian Safa untuk menyerahkan Sariti Haiti, seorang pembantu asal Indonesia yang tengah dirawat kepada majikannya.

Sariti dirawat di rumah sakit sejak 20 Desember 2009, setelah ia jatuh dari lantai tiga gedung apartemen tempatnya bekerja. Sariti, menurut keterangan pihak rumah sakit yang merawatnya, telah disiksa oleh majikannya.

Korban kemudian dibawa ke rumah sakit oleh petugas dari Bulan Sabit Merah dengan luka-luka dan memar di berbagai bagian tubuhnya. Berdasarkan laporan awal menyebutkan, tulung punggung dan leher korban patah setelah jatuh dari gedung tersebut.

Dokter rumah sakit mengatakan gadis itu dipukuli dan disiksa dan mereka. Dokter telah menemukan tanda-tanda penyiksaan di punggung korban dalam bentuk luka bakar dan pukulan. Korban juga mengalami pendarahan dan cedera kepala.

Pihak rumah sakit kemudian menghubungi Konsulat Indonesia, namun Konsulat menolak menerima surat dari rumah sakit secara langsung untuk menangani kasus tersebut. Disebutkan, harus mengirim surat melalui fax.

Setelah sepekan, seorang perwakilan dari Konsulat datang untuk memeriksa kondisi gadis itu, tetapi setelah itu ia tidak kembali lagi.

TEMPO Interaktif-20 Jan 2010
TKI Bisa Lewat Terminal Umum Bandara Soekarno-Hatta

 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, akhir pekan ini, akan membuka uji coba pemulangan tenaga kerja Indonesia asal Hongkong dan Tawian melalui Terminal Kedatangan Umum Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Moga-moga akhir minggu ini, kami akan cek apakah siap untuk mandiri, ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta, Rabu (20/1). Sebelumnya pemulangan TKI harus melalui Terminal Kedatangan yang berada di Selapanjang, Cengkareng, Banten.

Kalau uji coba pada TKI dari Hongkong dan Taiwan berhasil, maka akan diterapkan selamanya. Termasuk untuk TKI asal negara lain. Kalau dirasa lebih memudahkan dan menghormati TKI negara kita, imbuhnya.

Tapi Muhaimin tak bisa menetapkan kapan seluruh TKI bebas memilih jalur pemulangannya, tanpa analisa yang lebih detil. Analisa tersebut akan dikaji setelah melihat dampak uji coba pemulangan TKI asal Hongkong dan Taiwan ini.

Direktur Tenaga Kerja Luar Negeri Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Iskandar Maula, yang dihubungi terpisah menyatakan, arah pemulangan nantinya hanya untuk TKI yang tidak bermasalah. Bagi yang tidak bermasalah dipersilakan langsung pulang. Tapi yang bermasalah akan ada desk khusus untuk membantu mereka.

Antar News-1 Maret 2010
Jutaan TKI Hasilkan Devisa Hampir Tujuh Miliar Dolar AS

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemanakertrans) menyatakan sampai awal Februari 2010, tercatat 2,67 juta tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri, dengan pemasukan devisa mencapai 6,6 miliar dolar Amerika.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Jakarta, Minggu, seusai melakukan kunjungan kerja sehari ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Dari segi jumlah, Malaysia masih tetap menjadi negara penempatan terbesar bagi TKI, yaitu mencapai 1.200.000 orang. Sedangkan Arab Saudi menempati urutan kedua, dengan 927.500 TKI.

Menakertrans mengungkapkan selain kedua negara penempatan TKI tersebut, data jumlah TKI yang bekerja Taiwan berjumlah 130.000 orang, Hongkong 120.000 dan Brunei Darussalam 40.450 orang,

Sedangkan TKI yang bekerja di negara Singapura berjumlah 80.150 orang, Yordania 38.000 orang. Ada juga yang bekerja di Bahrain sebanyak 6.500 orang, Kuwait 61.000 orang, UEA 51.350 orang dan Qatar 24.586 orang, kata Menakertrans.

Migrant Care-11 Feb 2010
TKI Korban Penganiayaan Meningkat

Sebanyak 4.822 tenaga kerja Indonesia di luar negeri mengalami penganiayaan pada tahun lalu. Jumlah itu naik tajam, mencapai 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 3.470 jiwa. Hal itu terungkap dalam data pelayanan TKI di Terminal Selapajang Bandara Soekarno Hatta oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).

Selain penganiayaan, kasus terbesar dialami TKI adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak 13.153 TKI dan sakit akibat kerja 10.153 TKI. Pada 2008, penganiayaan menempati peringkat kasus terbanyak keempat di bawah kasus gaji TKI tidak dibayar. Saat itu, terdapat 3.797 TKI yang mengalami masalah gaji tidak dibayar.

Meningkatnya jumlah kasus penganiayaan menambah daftar panjang masalah yang dialami TKI di luar negeri. Padahal, awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri juga menyatakan.jumlah tenaga kerja Indonesia yang meninggal di luar negeri sepanjang 2009 mencapai 1.107 jiwa atau naik 124 persen, dibandingkan angka kematian TKI tahun sebelumnya, 494 jiwa.

Menurut Anis Hidayah (Direktur Eksekutif Migrant Care), minimnya perlindungan menyebabkan situasi kerja yang dihadapi TKI sangat buruk. Bagaimana mereka mau mengadu saat menghadapi masalah atau dianiaya bila libur saja tidak ada, keluar tidak boleh. Karena itu, bisa dipastikan situasi kerja buruk ini membuat pelanggaran oleh majikan rentan terhadap tindak kekerasan.

Di sisi lain, Anis menilai upaya perlindungan terhadap TKI oleh pemerintah masih berjalan sporadis dan tidak terencana. Selama ini pemerintah lebih bersikap reaktif dan sporadis. Kalau muncul di media, baru diatasi per kasus, katanya.

Kampung TKI.Com-Mart 2010
Majikan Kurang Ajar, TKW Minta Pulang
Etih Sumati binti Jaenudin Andi, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lampung Timur hingga saat ini belum bisa pulang ke rumahnya. Jadi sudah 4 tahun dirinya terpaksa memendam hasrat untuk pulang ke kampung halamannya.

Etih Sumiati adalah TKW yang bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di kota Hail, Saudi Arabia. Dia bekerja pada majikan bernama Abdullah Ied Al-Rasyid. Ia berangkat ke Saudi Arabia pada 11 Mei 2006 melalui PT Bantal Perkasa Sejahtera Jakarta.
Etih mengaku tidak kerasan di tempat dia bekerja karena sang majikan mengganggu dia terus. Bahkan majikannya mengancam jika Etih tidak melayaninya, maka Etih tidak akan dipulangkan ke Indonesia.
“Saya sudah kerja 4 tahun sebagai PLRT di Saudi Arab. Majikan saya yang laki-laki sangat kurang ajar,” jelas Eti.
Etih terus berusaha meminta pulang dengan alasan cuti. Tapi majikan dengan tegas tidak mengijinkan dan tidak memberikan paspornya. Etih hanya bisa sabar, Etih berharap kepada semua pihak berwenang agar bisa cepat mengurus kepulangnnya.
Kabar baiknya, pihak P4TKI Lampung merespon keinginan pulang Etih. Muhtarom, Koordinator P4TKI Bandar Lampung telah mengirim surat kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TK) dengan Nomor surat B.23/P4TKI-Lampung/III/2010. Namun hingga kini surat tersebut belum ada jawabannya.

Comments :

0 komentar to “Info Dalam Negeri”

Posting Komentar

Majalah Islam Tsaqofah

 

Copyright © 2009 by Majalah Islam Tsaqofah