Pantun & Puisi Tsaqofah
By : 05593851xx
Pergi ke hutan untuk berkemah, jangan lupa membawa tali
Kerjakan rukun Islam yang jumlahnya 5, karena itu perintah ilahi
Jalan-jalan ke hayyu Syifa, hanya untuk beli sambusa
Kalau Anda rindu sama Tsaqofah, belilah di toko Indonesia
Naik gunung mengambil batu, pulang ke rumah naik sepeda
Hai Mas Audi, jangan menghina pembantu, mereka juga insan seperti Anda
Pantun Nasehat
By : Mama Tika
Tukang sulap makan beling
Diayun kusamping kebat
Dulur-dulur gera eling
Dunia telah kiamat
Ke Jakarta naik taksi
Turun di masjid Istiqlal
Bekerja janganlah gengsi
Yang penting duitnya halal
Indonesia tetap saja merah putih benderanya
Harus bhakti pada orang tua, mohonlah keridhoannya
Saninten di kalapan
Diical di prapatan
Hapunten abdi hapunten
Bilih aya kalepatan
Pantun Nasehat
By: Si Pandeglang Tea
Beli kopiyah di pasar Ramayana
Pulang belanja, tak lupa beli lumpiya
Tsaqofah bikin aku jatuh cinta
Tak mau ketinggalan tiap edisinya
Ulah sok ulin di pipir
Di pipir loba balukang
Punten, olah sok boboh ka supir
Ja supir mah jawara bikang
Mentang lagi, mentang lagi
Sudah tahu nda ada kulitnya
Datang lagi, datang lagi
Sudah tahu nda ada duitnya
y : 05593851xx
Pergi ke hutan untuk berkemah, jangan lupa membawa tali
Kerjakan rukun Islam yang jumlahnya 5, karena itu perintah ilahi
Jalan-jalan ke hayyu Syifa, hanya untuk beli sambusa
Kalau Anda rindu sama Tsaqofah, belilah di toko Indonesia
Naik gunung mengambil batu, pulang ke rumah naik sepeda
Hai Mas Audi, jangan menghina pembantu, mereka juga insan seperti Anda
Pantun Nasehat
By : Mama Tika
Tukang sulap makan beling
Diayun kusamping kebat
Dulur-dulur gera eling
Dunia telah kiamat
Ke Jakarta naik taksi
Turun di masjid Istiqlal
Bekerja janganlah gengsi
Yang penting duitnya halal
Indonesia tetap saja merah putih benderanya
Harus bhakti pada orang tua, mohonlah keridhoannya
Saninten di kalapan
Diical di prapatan
Hapunten abdi hapunten
Bilih aya kalepatan
Pantun Nasehat
By: Si Pandeglang Tea
Beli kopiyah di pasar Ramayana
Pulang belanja, tak lupa beli lumpiya
Tsaqofah bikin aku jatuh cinta
Tak mau ketinggalan tiap edisinya
Ulah sok ulin di pipir
Di pipir loba balukang
Punten, olah sok boboh ka supir
Ja supir mah jawara bikang
Mentang lagi, mentang lagi
Sudah tahu nda ada kulitnya
Datang lagi, datang lagi
Sudah tahu nda ada duitnya
Abu Abidah ke Safarah
Di safarah banyak askari nya
Tsaqofah jangan berhenti berdakwah
Semoga tambah banyak pembacanya
Pantun Nasehat
By : Mila
Jalan-jalan ke Hyper Panda, jangan lupa pakai abaya
Jangan pernah kita berkata bahwa selingkuh perlu dicoba
Pakai sandal jepit terasa nikmat, kaki terasa ringan diangkat
Kalau kita ingin selamat, jahkan diri dari maksiat
Untuk apa membuat sampan, kalau tempatmu jauh dari lautan
By : Egi T. Sambiwa
(05319459xx)
Semburat sinar kuning keemasan
Merambat perlahan-lahan
Di antara bukit-bukit bebatuan
Yang gersang, tandus, dan kering kerontang
Menyapu kegelapan
Menguak tabir kkehidupan
Aku sungguh terkesima
Melhat keindahan wajahmu
Yang lenbut mempesona, namun pasti
Dalam membuka hari
Pagimu, itulah cita-citaku
Di tanah Saudi
Tersenyumlah selalu untuk semangatku
Agar esok kujelang harapan
Maka Bersujudlah
By : Wong Pati (05575565xx)
Ketika wajah ini penat memikirkan dunia
Maka berwudlu-lah
Ketika tangan ini letih menggapai cita-cita
Maka bertakbirlah
Ketika pundak tak kuasa memikul amanah
Maka bersujudlah
Jangan menyerah karena lelah
Biarlah lelah, tapi kita ikhlas
Dan mendekatlah pada-Nya
Untuk menuju hidup bahagia
Tomorrow Will be Gone
By : Sumar Widiyanto
I see a lot what the word can do
Make my heart break it do
If You want to leave take good care
That a lot of "bad ass" every where
Why don't You just sit her with me
And do all mosery
Get Your trouble break and down
Couse tomorrow will be gone
Nasib Kaburan
By : Mama Tika
Begini nasib jadi kaburan
Mencari rejeki di negeri orang
Mau keluar umpet-umpetan
Takut dicurigakan
Ooh…, aku nda tenang jadi kaburan
Banyak rintangan di perjalanan
Dan hati selalu deg-degan
Setiap kali kulihat mobil polisi
K kututup mukaku untuk jaga diri
Agar tidak dicurigai
Aku berdoa pada ilahi
Selamatkan aku dari polisi
Tolonglah! Bantu kami para TKI yang miskin ini
Aku ke Saudi tuk mencari rejeki
Ingin membantu ayah dan ibu kami
Buaya Berdasi VS Buaya TKI
By : Abu Yasmin (05630716xx)
Buaya berdasi banyak yang jadi menteri & pejabat tinggi
Buaya teri (TKI) banyak yang pergi keluar negeri
Biaya jadi pejabat tinggi banyak sekali dan tak terkenadali
Biaya jadi 'budak' di saudi (TKI) terjerat rentenir dan pungli
Istri buaya berdasi hobinya naik sedan mersi
Istri buaya teri cuma bisa gigit jari karena hutang pada rentenir harus dilunasi
Selingkuh buaya berdasi, bobo siang dengan sekretaris pribadi
Selingkuh buaya TKI cukup goyang TKW bangsa sendiri
Menolong TKW seharusnya lapor polisi 999 atau KBRI
Tapi kalau yang menolong buaya TKI, dia tega keloni TKW sendiri
Agama buaya berdasi cukuplah pakai peci
Agama buaya TKI cukup 'tamasya' ke Tanah Suci
Gaji buaya berdasi besar sekali, bahkan kelewat tinggi
Gaji buaya TKI cukuplah untuk bayar renterir, asal tidak rugi
Indonesia ladang/surga buat buaya berdasi
Saudi Arabia ladang penderitaan buat para TKI
Dimodalin TKI (TKL), TKW bangga dapat pulsa
Dikeloni TKI, TKW kadang diam seperti tak kenal dosa
Allah Is With You Always
By : Lady – Muhdlor 05352741xx
When you are blessed, He is Al-Rahman
When you are hungry, He is Al-Razzaq
When you are praying, He is Al-Mujeeb
When you need a friend, He is AL-Wali
When you are detracked, He is Al-Hadi
When you are gifted, He is Al-Kareem
When you are forgiven, He is Al-Ghafour
When you are in the darkness of hopelessness, He is an-Nour
If you are sinner, He is Al-Tawwab
Subhanallah….!
Pundi Amal Yatim
By: Diana
Di saat mereka perlu kasih sayang
Di saat merekabutuh perlindungan
Di saat mereka ingin sekolah
Di saat mereka berharap uang jajan
Di saat mereka ingin tersenyum
Harapan mereka
Keinginan mereka
Sebenarnya sama seperti anak-anak kita juga
Namun orang tua mereka telah tiada
Wahai para dermawan
Ulurkan tangan Anda saat mereka menantikan
Kunjungan Anda adalah obat hatinya
Kepedulian Anda sungguh sangat bermakna
Munajatku
By : Yelis
Berusaha sepenuh hati
Menempuh lelah dalam berdoa
Seiring waktu yang bicara
Pernah kubilang pada jiwa
Bahwa di sana ada bahagia
Seorang lawan pembagi rasa
Bagai sahaya harap merdeka
Ingin kurasa lebih berharga
Tanpa jenuh lantunkan doa
Kepada Dzat Maha Kuasa
Hanya kepada-Nya aku berdoa
Demi sebuah munajat cinta
Memohon Ampun
By : Ummu Ahmad
Kupandai langit yang mulai gelap
Indahnya bulan purnama
Cantiknya binta gumintang
Serasa diri ini tak berarti di hadapan-Mu
Di waktu tertentu aku mengingat-Mu
Di lain waktu akau melalaikan-Mu
Ya… Rob, perkenankan hambamu
Tuk selalu berada di jalan-Mu
Menuju ridha-Mu
Kuatkan iman dan taqwaku
Hanya kepadamu aku mengadu
Mohon ampuni dosaku, ya… Rob!
Mutiaraku
By : Yulia
Mutiaraku
Begitu polos wajahmu
Begitu bening sinar matamu
Begitu menggelikan tingkah polahmu
Tawa candamu adalah senangku
Tangis sedihmu adalah piluku
Mutiaraku
Selalu Kupanjatkan doa untukmu
Agar kau kelak :
Menjadi tauladan adik–adikmu
Menjadi panutan orang - orang disekitarmu
Menjadi penolong bapak ibumu
Dalam dunia dan akhirat
Nurani Sang Ayah
By : Abu Rahmi
Kuyakin bulan itu bulan di sana jua
Hiasi malam, malam yang sama
Temani kita hingga terbenam
Teramat lelah nimati keceriaan, seharian
Tawamu, lagumu, lucumu penawar kerinduan
Tidurah yang lelap ananda sayang
Agar malam tak terasa panjang
Menanti hari memeluk bulan
Nikmati bulan dalam kebersamaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Pantun & Puisi Tsaqofah”
Posting Komentar