Kini Tsaqofah Edisi 37 akan Beredar diseluruh toko toko Indonesia yang ada di Riyadh, atas partisipasinya dalam berlangganan kami tak lupa haturkan ribuan terima kasih

Pantun & Puisi Tsaqofah


By : 05593851xx

Pergi ke hutan untuk berkemah, jangan lupa membawa tali
Kerjakan rukun Islam yang jumlahnya 5, karena itu perintah ilahi
Jalan-jalan ke hayyu Syifa, hanya untuk beli sambusa
Kalau Anda rindu sama Tsaqofah, belilah di toko Indonesia
Naik gunung mengambil batu, pulang ke rumah naik sepeda
Hai Mas Audi, jangan menghina pembantu, mereka juga insan seperti Anda
Pantun Nasehat
By : Mama Tika

Tukang sulap makan beling
Diayun kusamping kebat
Dulur-dulur gera eling
Dunia telah kiamat

Ke Jakarta naik taksi
Turun di masjid Istiqlal
Bekerja janganlah gengsi
Yang penting duitnya halal

Indonesia tetap saja merah putih benderanya
Harus bhakti pada orang tua, mohonlah keridhoannya

Saninten di kalapan
Diical di prapatan
Hapunten abdi hapunten
Bilih aya kalepatan

Pantun Nasehat
By: Si Pandeglang Tea

Beli kopiyah di pasar Ramayana
Pulang belanja, tak lupa beli lumpiya
Tsaqofah bikin aku jatuh cinta
Tak mau ketinggalan tiap edisinya

Ulah sok ulin di pipir
Di pipir loba balukang
Punten, olah sok boboh ka supir
Ja supir mah jawara bikang

Mentang lagi, mentang lagi
Sudah tahu nda ada kulitnya
Datang lagi, datang lagi
Sudah tahu nda ada duitnya

y : 05593851xx

Pergi ke hutan untuk berkemah, jangan lupa membawa tali
Kerjakan rukun Islam yang jumlahnya 5, karena itu perintah ilahi
Jalan-jalan ke hayyu Syifa, hanya untuk beli sambusa
Kalau Anda rindu sama Tsaqofah, belilah di toko Indonesia
Naik gunung mengambil batu, pulang ke rumah naik sepeda
Hai Mas Audi, jangan menghina pembantu, mereka juga insan seperti Anda

Pantun Nasehat
By : Mama Tika

Tukang sulap makan beling
Diayun kusamping kebat
Dulur-dulur gera eling
Dunia telah kiamat

Ke Jakarta naik taksi
Turun di masjid Istiqlal
Bekerja janganlah gengsi
Yang penting duitnya halal

Indonesia tetap saja merah putih benderanya
Harus bhakti pada orang tua, mohonlah keridhoannya

Saninten di kalapan
Diical di prapatan
Hapunten abdi hapunten
Bilih aya kalepatan

Pantun Nasehat
By: Si Pandeglang Tea

Beli kopiyah di pasar Ramayana
Pulang belanja, tak lupa beli lumpiya
Tsaqofah bikin aku jatuh cinta
Tak mau ketinggalan tiap edisinya

Ulah sok ulin di pipir
Di pipir loba balukang
Punten, olah sok boboh ka supir
Ja supir mah jawara bikang

Mentang lagi, mentang lagi
Sudah tahu nda ada kulitnya
Datang lagi, datang lagi
Sudah tahu nda ada duitnya

Abu Abidah ke Safarah
Di safarah banyak askari nya
Tsaqofah jangan berhenti berdakwah
Semoga tambah banyak pembacanya

Pantun Nasehat
By : Mila

Jalan-jalan ke Hyper Panda, jangan lupa pakai abaya
Jangan pernah kita berkata bahwa selingkuh perlu dicoba

Pakai sandal jepit terasa nikmat, kaki terasa ringan diangkat
Kalau kita ingin selamat, jahkan diri dari maksiat
Untuk apa membuat sampan, kalau tempatmu jauh dari lautan

By : Egi T. Sambiwa
        (05319459xx)

Semburat sinar kuning keemasan
Merambat perlahan-lahan
Di antara bukit-bukit bebatuan
Yang gersang, tandus, dan kering kerontang
Menyapu kegelapan
Menguak tabir kkehidupan

Aku sungguh terkesima
Melhat keindahan wajahmu
Yang lenbut mempesona, namun pasti

Dalam membuka hari
Pagimu, itulah cita-citaku
Di tanah Saudi
Tersenyumlah selalu untuk semangatku
Agar esok kujelang harapan

Maka Bersujudlah
By : Wong Pati (05575565xx)

Ketika wajah ini penat memikirkan dunia
Maka berwudlu-lah
Ketika tangan ini letih menggapai cita-cita
Maka bertakbirlah
Ketika pundak tak kuasa memikul amanah
Maka bersujudlah

Jangan menyerah karena lelah
Biarlah lelah, tapi kita ikhlas
Dan mendekatlah pada-Nya
Untuk menuju hidup bahagia


Tomorrow Will be Gone
By : Sumar Widiyanto

I see a lot what the word can do
Make my heart break it do
If  You want to leave take good care
That a lot of "bad ass" every where
Why don't You just sit her with me
And do all mosery
Get Your trouble break and down
Couse tomorrow will be gone


Nasib Kaburan
By : Mama Tika

Begini nasib jadi kaburan
 Mencari rejeki di negeri orang
 Mau keluar umpet-umpetan
 Takut dicurigakan

Ooh…, aku nda tenang jadi kaburan
 Banyak rintangan di perjalanan
 Dan hati selalu deg-degan

 Setiap kali kulihat mobil polisi
K kututup mukaku untuk jaga diri
Agar tidak dicurigai

Aku berdoa pada ilahi
Selamatkan aku dari polisi
 Tolonglah! Bantu kami para TKI yang miskin ini
 Aku ke Saudi tuk mencari rejeki
 Ingin membantu ayah dan ibu kami


Buaya Berdasi VS Buaya TKI
By : Abu Yasmin (05630716xx)

Buaya berdasi banyak yang jadi menteri & pejabat tinggi
Buaya teri (TKI) banyak yang pergi keluar negeri
Biaya jadi pejabat tinggi banyak sekali dan tak terkenadali
Biaya jadi 'budak' di saudi (TKI) terjerat rentenir dan pungli
Istri  buaya berdasi hobinya naik sedan mersi
Istri buaya teri cuma bisa gigit jari karena hutang pada rentenir harus dilunasi

Selingkuh buaya berdasi, bobo siang dengan sekretaris pribadi
Selingkuh buaya TKI cukup goyang TKW bangsa sendiri
Menolong TKW seharusnya lapor polisi 999 atau KBRI
Tapi kalau yang menolong buaya TKI, dia tega keloni TKW sendiri
Agama buaya berdasi cukuplah pakai peci
Agama buaya TKI cukup 'tamasya' ke Tanah Suci
Gaji buaya berdasi besar sekali, bahkan kelewat tinggi
Gaji buaya TKI cukuplah untuk bayar renterir, asal tidak rugi

Indonesia ladang/surga buat buaya berdasi
Saudi Arabia ladang penderitaan buat para TKI

Dimodalin TKI (TKL), TKW bangga dapat pulsa
Dikeloni TKI, TKW kadang diam seperti tak kenal dosa


Allah Is With You Always
By : Lady – Muhdlor 05352741xx

When you are blessed, He is Al-Rahman
When you are hungry, He is Al-Razzaq
When you are praying, He is Al-Mujeeb
When you need a friend, He is AL-Wali
When you are detracked, He is Al-Hadi
When you are gifted, He is Al-Kareem
When you are forgiven, He is Al-Ghafour
When you are in the darkness of hopelessness, He is an-Nour
If you are sinner, He is Al-Tawwab
Subhanallah….!


Pundi Amal Yatim
            By: Diana

Di saat mereka perlu kasih sayang
Di saat merekabutuh perlindungan
Di saat mereka ingin sekolah
Di saat mereka berharap uang jajan
Di saat mereka ingin tersenyum

Harapan mereka
Keinginan mereka
Sebenarnya sama seperti anak-anak kita juga
Namun orang tua mereka telah tiada

Wahai para dermawan
Ulurkan tangan Anda saat mereka menantikan
Kunjungan Anda adalah obat hatinya
Kepedulian Anda sungguh sangat bermakna


Munajatku
      By : Yelis

Berusaha sepenuh hati
Menempuh lelah dalam berdoa
Seiring waktu yang bicara
Pernah kubilang pada jiwa

Bahwa di sana ada bahagia
Seorang lawan pembagi rasa
Bagai sahaya harap merdeka
Ingin kurasa lebih berharga

Tanpa jenuh lantunkan doa
Kepada Dzat Maha Kuasa
Hanya kepada-Nya aku berdoa
Demi sebuah munajat cinta

Memohon Ampun
     By : Ummu Ahmad

Kupandai langit yang mulai gelap
Indahnya bulan purnama
Cantiknya binta gumintang
Serasa diri ini tak berarti di hadapan-Mu

Di waktu tertentu aku mengingat-Mu
Di lain waktu akau melalaikan-Mu

Ya… Rob, perkenankan hambamu
Tuk selalu berada di jalan-Mu
Menuju ridha-Mu

Kuatkan iman dan taqwaku
Hanya kepadamu aku mengadu
Mohon ampuni dosaku, ya… Rob!


Mutiaraku
By : Yulia

Mutiaraku
Begitu polos wajahmu
Begitu bening sinar matamu
Begitu menggelikan tingkah polahmu
   
Tawa candamu adalah senangku
Tangis sedihmu adalah piluku

Mutiaraku
Selalu Kupanjatkan doa untukmu
Agar kau kelak :
Menjadi tauladan adik–adikmu
Menjadi panutan orang - orang disekitarmu
Menjadi penolong bapak ibumu
Dalam dunia dan akhirat
                   
Nurani Sang Ayah
By : Abu Rahmi

Kuyakin bulan itu bulan di sana jua
Hiasi malam, malam yang sama
Temani kita hingga terbenam
Teramat lelah nimati keceriaan, seharian
Tawamu, lagumu, lucumu penawar kerinduan
Tidurah yang lelap ananda sayang
Agar malam tak terasa panjang
Menanti hari memeluk bulan
Nikmati bulan dalam kebersamaan

Comments :

0 komentar to “Pantun & Puisi Tsaqofah”

Posting Komentar

Majalah Islam Tsaqofah

 

Copyright © 2009 by Majalah Islam Tsaqofah