Kini Tsaqofah Edisi 37 akan Beredar diseluruh toko toko Indonesia yang ada di Riyadh, atas partisipasinya dalam berlangganan kami tak lupa haturkan ribuan terima kasih

Sopir Exit Gara-Gara Potong Kuku

 Aku punya teman akrab. Namanya Wawan Hidayat, asli dari Sumedang, Jawa Barat. Dia adalah sopir baru yang sama  seperti aku. Tetapi datangnya lebih duluan aku 15 hari dibandingkan dia. Dia lulusan D3 Informatika. Dia belum lancar bahasa Arab, tapi dia bisa membaca tulisan Arab. Majikan dia yang laki-laki berprofesi sebagai dokter sedangkan perempuannya sebagai guru. Otomatis orang berpendidikan semua.
Singkat cerita, suatu hari dia kehabisan uang, HP-nya juga habis pulsanya. Dia pusing karena teman-temannya sering miscall-miscall dan kirim SMS terus. Karena kebingungan, timbul niat untuk menjual DVD player kesayangannya, dengan harapan nanti bila sudah gajian akan beli DVD player yang baru. Dia berpikir, kira-kira siapa yang mau membeli DVD yach?
Oh ya! Dia teringat kawan barunya, namanyai Husen, sopir baru asal Krasilan, Serang, Banten. Barangkali saja Husen mau membelinya. Sambil menawarkan DVD player kepada Husen, Wawan mengajak Husen ke super market. Kebetulan dia ada tugas dari majikannya untuk belanja barang-barang kebutuhan dapur ke super Market. Sepanjang perjalanan, di dalam mobil, Wawan merayu-rayu Husen agar mau membeli DVD playernya.Sesampai di Super Market  dia memarkirkan mobilnya, kemudian buru-buru masuk untuk berbelanja.Sementara  Husen ditinggal di dalam mobil sendirian.

Sambil menunggu Wawan keluar,  Husen iseng motongin kuku tangan dan kakinya, karena kebetulan di laci mobil ada alat pemotong kuku. Tanpa disadari potongan-potongan kuku tersebut oleh Husen dikumpulkan dan ditaruh begitu saja dibawah jok mobil. Setelah Wawan keluar dari Super Market  tanpa ba..bi..,bu .., Wawan langsung meluncur pulang mengantar Husen ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, buru-buru Wawan menaruh belanjaan dan masuk ke kamar untuk istrahat. Setelah sekian lama dia beristrahat tiba-tiba pintu diketuk dari luar. Oh, rupanya pembantu majikan yang mnegetuk pintu kamarnya. Dia menyampaika pesan majikannya agar  Wawan mengantarkan anak gadis majikannya ke mall. Tanpa control, Wawan langsung start meluncur ke mall bersama anak gadis majikannya.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba anak gadis majikannya itu melihat ada tumpukan potongan kuku di bawah joknya. Kontan saja mobil disuruh berhenti dan disuruh pulang ke rumah. Sampai di rumah kejadian tadi langsung dilaporkan kepada orang tuanya. Kalau di bawah jok mobil banyak potongan kuku berserakan. Karuan saja majikan sewot. Dia mengira Wawan  mau mengguna-guna anak gadisnya. Atau mungkin akan mengguna-guna semua keluarganya.

Wawan dipanggil, diinterogasi, lalu dimarahin habis-habisan. Karena Wawan tidak tahu apa-apa maka dia pun diam seribu bahasa. Dia hanya heran dari mana asal kuku- kuku bangsat itu. Walau majikannya orang berpendidikan tapi tetap dia tidak menggunakan akal sehatnya.

Kesimpulannya, majikan serta anak gadisnya tidak mau lagi naik mobil tersebut. Dan konsekuwensinya, Wawan disuruh untuk menjual mobil tersebut. Karena Wawan tidak mampu menjual mobil itu akhirnya ia pasrah. Mau diapain saya mau, pikirnya.

Ahirnya, tidak ada hujan tidak ada angin, majikannya memberikan dua opsi (pilihan), dikembalikan ke maktab atau pulang sekalian ke Indonesia. Karena barangkali malu, akhirnya Wawan memilih pulang ke tanah air.
By : Audio Hartono

Minum Panadol 6 Tablet dengan 7-Up
Tsaqofah yang budiman. Kasihan sekali, banyak TKW kita yang bernasib buruk seperti di penjara. Saya jadi ingat, saat dulu pernah dianiaya oleh majikan tahun 2007 di al-Ahsa. Waktu itu saya sampai stress. Lalu minum panadol extre 6 tablet diminum dengan 7-Up ditambah tidak makan nasi selma 9 hari.

Waktu itu kebetulan lagi musim haji, dan saya diajak hajian. Sambil membaca talbiyah saya pasrahkan hidup dan mati saya pada-Nya. Karena setengah teller, akhirnya (setelah minum panadol dengan 7-Up) saya pingsan persis di depan majikan dan kerabatnya yang kebetulan sedang kumpul. Secepat kilat majikan membawa saya ke rumah sakit. Al-hamdulillah saat sadar, saya laporkan perbuatan majikan ke dokter yang merawat saya, agar bisa diteruskan ke polisi. Waktu polisi datang ke tempat saya dirawat, majikan terlihat ketakutan. Waktu itu dengan tegas saya minta di pulangkan ke Indonesia dan gajinya yang tersisa 6 bulan minta dibayar. Majikan menyanggupi, sebab kalau tidak, ia bakal dipenjara.

Saya bangga dengan sikap dokter di sana yang membela nasib TKW. Sementara orang sebangsa sendiri kadang meremehkan laporan saya. Kata orang perwakilan (istiqdam) waktu saya pernah melapor, “Ibu ke Arab bukan untuk main, tapi untuk kerja!” Itulah sepenggal pengalamanku waktu kerja di Al-Ahsa dulu. Semoga bermanafaat buat semua (05347047xx).

Jadi Majikan Sehari Gara-Gara CD DBS
Assalamu'alaikum. Pak Ustadz, BDS memang dahsyat…!!! Saya TKW yang ikut bisnis DBS. Waktu keluarga majikan ngumpul, saya sengaja minta sisetelkan CD DBS di komputer majikan. Tahu apa yang terjadi? Anak-anak majikan pada joget, sedang para orang tuanya pada kagum. Sampai-sampai saya seperti jadi majikan sehari, alias majikan tidak berani nyuruh kerja. Sampai sekarang majikan agak canggung (sedikit menghormati) pada saya. Mungkin dengan masuk DBS, dikiranya saya bukan sembarang TKW. Salam Go Freedom untuk DBS! (05671810xx).

Comments :

0 komentar to “Sopir Exit Gara-Gara Potong Kuku”

Posting Komentar

Majalah Islam Tsaqofah

 

Copyright © 2009 by Majalah Islam Tsaqofah